Mutu Pelayanan Kesehatan Maternal

Salah satu langkah pengembangan sistem pelayanan kesehatan adalah dengan membangun dasar yang kuat bagi akses pelayanan yang lebih baik dan yang bermutu tinggi (Government of Ontario, 2012). Menurut WHO, sistem pelayanan kesehatan harus berusaha melakukan perbaikan dalam enam dimensi mutu, yaitu: effective, efficient, accessible, acceptable/patient-centred, equitable dan safe (WHO, 2006). Campbell & Graham (2006), telah mengidentifikasi 120 strategi dan intervensi berbasis evidence untuk menurunkan kematian maternal dan neonatal. Diantara strategi dan intervensi tersebut adalah 1) Deteksi dini komplikasi maternal, 2) Memastikan tehnik dan lingkungan pelayanan bersih, 3) Saran untuk : perencanaan saat gawatdarurat maternal, tanda-tanda bahaya, rujukan segera saat gawat darurat maternal. Sedangkan Sakala, Yang, & Corry, (2013), telah mengidentifikasi 24 strategi paling menjanjikan dalam upaya quality improvement pelayanan maternal. Diantaranya adalah fokus menerapkan toolkit untuk meningkatkan praktek pelayanan, membangun tim yang efektif, meningkatkan komunikasi dan hubungan interpersonal dan memperkuat praktik kolaboratif. Kemudian membandingkan efektivitas strategi perubahan dan menerapkan pendekatan yang paling efektif. Sebuah overview systematic review telah mengidentifikasi strategi perbaikan mutu pelayanan bagi ibu dan bayi di negara-negara berkembang. Strategi tersebut secara garis besar terdiri dari tiga type intervensi, yaitu: 1) Pendidikan berkelanjutan dan strategi peningkatan mutu (quality improvement), 2) Pengorganisasian pelayanan, dan 3) Intervensi keuangan (financial interventions) (Althabe et al., 2008)