Headlines News :

Home » » Inter Milan, Peraih Treble Yang kini Mulai bangkit

Inter Milan, Peraih Treble Yang kini Mulai bangkit

Written By Cerita Ayah on 22 Des 2011 | 20.44


Inter Milan, sang peraih treble di musim 2010 perlahan namun pasti terus melanjutkan trend positifnya. Mengakhiri paruh musim 2011/2012 Inter Milan berhasil finish di posisi ke-5. Bila menengok ke belakang diawal musim, posisi ini tentu jauh membaik. Diawal musim Inter bahkan terjerembab ke zona degradasi. Sungguh ironis, mengingat Inter adalah peraih treble di musim 2009/2010.

Inter Milan, Sukses meraih trofi  Liga Champions (2010)
Sneijder, andalan Inter Milan
Jika merunut ke belakang, awal kemunduran Inter disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama : Masalah pelatih. Awal keterpurukan Inter dimulai dengan hengkangnya sang Alanatore jenius Jose Maurinho (JM). Inter Seperti kehilangan nahkoda. Benitez yang ditunjuk menggantikan JM tak juga mampu membawa Inter ke bentuk permainan terbaiknya. Meski benitez mampu mengantarkan Inter menjuarai Piala Dunia antar klub, namun akhirnya Benitez harus merelakan posisinya digantikan oleh Leonardo. Leonardo yang menggantikan Benitez awalnya memberikan optimisme di kubu Inter. Performa Inter nampaknya membaik. Tapi kekalahan dari tim-tim besar seperti Juve, Milan membuat kans Inter meraih scudetto pupus. Paling memalukan tentu saja kekalahan dari wakil Jerman Shalke-04 di perempatfinal Liga Champions. Diakhir musim Leonardo akhirnya hengkang sebagai direktur tehnik Paris Saint Germaint. Inter nampak kebingungan menunjuk penerus Leonardo. Setelah lama menunggu akhirnya Gasperini yang ditunjuk. Garperini yang terkenal dengan pola 433 nya tentu akan membawa perubahan pola Inter yang telah lama mengadopsi 442. Buktinya gasperini tak mampu membuktikan kemampuannya meracik tim Inter. Beberapa kekalahan di awal musim bahkan dengan tim semenjana membuat Moratti akhirnya mendepaknya. Suksesornya kemudian adalah Claudio Ranieri. Ranieri pun, awalnya tak mampu menjaga kestabilan permainan Inter. Hari ini bisa menang, berikutnya kalah dan menang dan seterusnya, Inkonsistensi.

Kedua, Faktor Manajemen Klub. Presiden Moratti dan dan jajaran pengurus Inter nampak cepat puas dengan keberhasilan meraih treble winners tahun 2010. Terbukti, Benitez sebagai penerus JM tidak diberi tambahan pemain mumpuni. Tidak ada rekrutan pemain anyar ternama seperti pada musim-musim sebelumnya.
Ketiga : faktor pemain. Pemain Inter juga nampak cepat puas dengan hasil yang di raih saat meraih Treble winners. Saat Benitez  menjadi pelatih, semangat/motivasi pemain inter untuk menang nampak menurun. Pemain-pemain juga secara bertahan penampilannya mulai menurun. Pada saat yang bersamaan, badai cedera menghantam sebagian besar pemain Inti Inter Milan. Jadi, makin komplitlah derita Inter. Bahkan di akhir musim, Etoo sang bintang Inter berlabuh ke klub kaya Rusia-Anzhi. Bahkan Sneijder, nyaris menjadi milik United atau City. Pada saat yang bersamaam, tidak ada pemain bintang yang berlabuh ke Inter. Inter lebih banyak membeli pemain muda berbakat. Ibaratnya Inter tengah berinvestasi. Jonathan, Alvarez, Alborno, Poli, Viviano, Castaignos adalah deretan pemain muda Inter yang diharapkan berkembang dalam 1-2 tahun  ke depan. Ini akan menemani Ranochia yang telah gemilang sebelumnya.
Kini, dengan Ranieri Inter mulai bangkit. Secara matematik perbedaan angka 8 point dengan pimpinan klasemen bukan hal yang mustahil untuk dilewati. Masalahnya, penampilan para rival juga sedang menanjak. Jadi, Lolos ke Liga Champions (Posisi ke-3) sudah bagus buat Inter. Kita buktikan diakhir musim nanti. 

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Arsip Blog

Twitter

Pengujung

Pengunjung

Flag Counter
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Cerita Ayah - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template