Unjuk rasa yang dilakukan oleh warga Sape, menolak ijin pertambangan
di Wilayah Sape dan Lambu berujung pada lumpuhnya lalulintas penyebrangan di
pelabuhan Sape. Massa menduduki pelabuhan sape sejak hari minggu (18/12/11),
hingga Kamis (22/12), belum ada tanda-tanda blokir akan dibuka. Tuntutan warga
adalah menolak atau agar pemerintah mencabut pemberian ijin penambangan emas di
wilayah mereka.
Akibat dari aksi tersebut, kapal feri ASDP yang mengangkut
barang di atas kapal tidak bisa dibongkar atau melanjutkan perjalanan. Hal ini
membuat sejumlah barang makanan membusuk diatas truk-truk pengangkut. Sebaliknya,
truk-truk pengangkut bahan dan barang yang menuju NTT juga terhambat. Termasuk juga
sejumlah penumpang tujuan Labuan Bajo dan Waikilo, juga ikut telantar.
Kamis sore (22/12), nampak sejumlah mobil dan bus bertuliskan
Polda NTB lewat Kota Bima. Artinya, untuk membantu pengamanan di Sape telah
didatangkan tambahan personil dari Polda NTB di Mataram. Informasi terkahir,
hingga kamis malam jam 21.30 wita, sejumlah orang terus melakukan orasi di
sekitar area pelabuhan. Warga juga siap-siaga dengan senjata tajam. Sementara
sebagian warga sekitar memilih untuk menutup rapat-rapat pintu rumah sejak
sore.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !