Headlines News :

Home » » Duh.... Nasib Sepakbola Nasional Kita

Duh.... Nasib Sepakbola Nasional Kita

Written By Cerita Ayah on 23 Des 2011 | 08.41


Kisruh yaqng terjadi pada sepakbola nasional hingga kini belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir. Setelah era Nurdin Halid dan setelah beberapa kali gagal menggelar Kongres Luar Biasa (KLB), akhirnya PSSI mampu menyelenggarakan KLB dan menghasilkan pengurus dan exco baru. Harapan publik pun bermunculan, paling tidak kekisruhan yang menyita begitu banyak perhatian masyarakat terhenti. Di Pundak Djohar Arifin Husain dan jajarannya lah semua kemelut itu di bebankan. Ya, tugas berat memang menanti pengurus PSSI hasil KLB tersebut.
Belum berapa lama terpilih sebagai pengurus baru PSSI, agenda Timnas di Pra Piala Dunia (PPD) langsung menjadi perhatian pengurus baru. Saat itu publik langsung terhenyak ketika Pelatih yang dinilai sukses Alfred Riedl di pecat dan di ganti. Meski Timnas PPD tak meraih poin sebijipun, publik tetap bisa menerima keadaan Timnas. Hal ini mengingat kekuatan lawan-lawan Timnas yang memang diatas Timnas.

Keadaan berlanjut pada rencana kompetisi yang akan bergulir. Pengurus baru sudah sangat dimaklumi oleh publik kalau sebagian besarnya adalah para pengagas Liga Primer Indonesia (LPI) yang sebelumnya dibubarkan. Bagi publik, tidak masalah jika nama liga yang akan bergulir adalah LPI (Primer jadi Prima). Masalah kemudian muncul adalah ketika klub-klub terhukum pada tahun lalu terdaftar sebagai klub yang akan ikut kompetisi LPI tahun ini. Ini artinya akan ada penambahan jumlah peserta kompetisi yang semula 18 menjadi 24. Inilah yang menyebabkan klub-klub yang berlaga di Liga Super Indonesia (LSI) tahun lalu tidak setuju dengan kebijakan pengurus baru. Singkat cerita mereka menggelar kompetisi sendiri. Apapaun alasannya, menggelar kompetisi diluar induk organisasi resmi tetaplah tidak sah. Ilegal. Tapi tidak memperhatikan kenapa hal itu sampai terjadi juga bukan hal yang bijaksana. Apalagi masyarakat sudah mempercayakan kepada pengurus baru untuk menyatukan semua komponen bola nasional agar bukan hanya keributan yang muncul tapi prestasi. Kenapa itu tidak mampu dilakukan?

Kisrus tidak berhenti sampai disitu. Klub-klub pembangkang dihukum (rata-rata degradasi), juara ISL tahun lalu tidak ikut liga champions asia, Anggota exco yang tidak sejalan PSSI diancam pemecatan. Pengurus berpatokan pada statuta dan petunjuk AFF, AFC maupun FIFA. Sebaliknya, para penentang kebijakan pengurus baru menggelar rapat bersama yang menurut mereka dilakukan karena para pengurus melanggar statuta, hasil Kongres Bali dan sebagainya. Para penentang ini bahkan mengagendakan KLB. Masing-masing katanya sesuai statuta. Ribut terus........
FIFA pun akhirnya mengancam. Lalu kapan sepakbola kita akan maju kalau semua orang-orang yang katanya mengerti dan peduli bola ini hanya mengedepankan egonya, kepentingannya sendiri atau kepentingan kelompoknya sendiri?
Saat ini sebenarnya semua berangkulan, duduk bersama membicarakan sepakbola kita. Hilangkan ego, dendam dan kepentingan kelompok apalagi pribadi. Pikirkan yang terbaik buat sepakbola nasional. Bravo PSSI, Bravo Sepakbola nasional.

Share this article :

2 komentar:

  1. selama masih ada AP dan NB yang obok2 sepakbola kita, jgn harap konflik ini akan selesai

    BalasHapus
  2. Tapi harus selesai dunk.... pikirkan kepentingan Bola nasional. jgn hanya kepentingan pribadi...

    BalasHapus

Arsip Blog

Twitter

Pengujung

Pengunjung

Flag Counter
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Cerita Ayah - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template