Headlines News :

Home » , , » Buku 7 Keajaiban Rezeki

Buku 7 Keajaiban Rezeki

Written By Cerita Ayah on 5 Jan 2012 | 13.52


7 Keajaiban Rezeki.
7 Keajaiban Rezeki
Ini adalah Sebuah buku yang sangat luar biasa. Ditulis oleh seorang pakar otak kanan, yaitu Ippho ‘Right’ Santosa. Apa kelebihan dari buku yang meraih predikat mega best seller ini? Buku ini terbit pertama kali maret 2010, hingga September 2011 (buku yang kupegang), buku ini sudah dicetak sebanyak 19 kali.

Mengawali buku adalah testimoni dari para pembaca tentang buku karya Ippho sebelumnya yaitu 13 Wasiat Terlarang. Demikian juga testimoni untuk karya Ippho yang lainnya. Setelah itu dilanjutkan dengan jaminan jika buku ini tidak bermanfaat maka penulis bisa dihubungi dan akan diganti uang bukunya tanpa ada pertanyaan (kayaknya ini yang pertama berani memberi jaminan 100% money back guarantee seperti ini)

Lalu apa sih isi bukunya?
Diawal tulisannya Ippho menjelaskan kalau buku lain menunjukkan bagaimana meraih kesuksesan, maka pada buku 7 Keajaiban Rezeki ini menunjukkan bagaimana mempercepatnya. Tentu saja dengan pendekatan otak kanan dan sentuhan-sentuhan Islam. Sebelum memahami 7 Keajaiban Rezeki, maka pada diri manusia akan ada yang namanya lingkar pengaruh. Mulai dari lingkar paling dalam (dekat) hingga paling luar berturut-turut adalah : Lingkar diri, Lingkar keluarga, Lingkar sesama, Lingkar semesta dan Lingkar pencipta. Penulis mengingatkan : Kalau Anda berhasil mengenggam erat-erat tiga lingkar yang pertama, maka dengan sendirinya Anda berhasil menyentuh dua lingkar berikutnya. Sebaliknya kalau mengabaikan tiga lingkar itu maka kita akan betul-betul terasing dari Lingkar Lemesta dan Lingkar Pencipta.
Adapun ketujuh keajaiban yang dimaksud dalam 7 Keajaiban Rezeki itu adalah : Sidik Jari Kemenangan, Sepasang Bidadari, Golongan Kanan, Simpul Perdagangan, Perisai langit, Pembeda Abadi dan Pelangi Ikhtiar.


Pada Sidik jari Kemenangan, penulis menganggap bahwa setiap orang adalah unik. Setiap orang punya cara sendiri untuk meraih kemenangan. Seperti sidik jari, hanya berlaku untuk kita sendiri. Untuk itu penulis meminta pembaca untuk menuliskan sidik jari kemenangannya.
Bagian kedua Sepasang Bidadari yang dimaksud adalah Orang Tua dan doanya sebagai bidadari pertama dan pangan hidup kita (suami atau istri) sebagai bidadari kedua. Diawal ia menulis kisah hidup seorang pecundang yang akhirnya jadi pemenang. Bagaimana seorang yang sakit-sakitan hingga paling bodoh bahasa Inggrisnya atau paling kuper, minder hingga tak pernah berani tampil di depan kelas. Hidupnyapun pas-pasan di rumah kontrakan. Lalu dia meneruskan dengan kaidah hukum LOA (Law of Attraction). Atau Hukum tarik-menarik. Yang intinya kurang lebih : Apa yang kita pikirkan, itulah yang semesta berikan. Karena menurutnya, terdapat ikatan (buhul) yang menghubungkan kita dengan orang-orang sekitar kita. Lebih lanjut Ippho menulis : Keridhaan Yang Maha Kuasa tidak lepas dari keridhaan orang tua. Berbakti kepada orang tua membuat rezeki benar-benar tercurah. Lalu dengan menikah sebenarnya akan menambah rezeki kita. Itulah peran bidadari kedua. Dan seterusnya.

Lalu golongan kanan adalah tentang pemanfaatan otak kanan. Ini mengingat bahwa otak kanan erat kaitannya dengan EQ (sedang kiri erat kaitannya dengan IQ). Padahal 80 % kesusksesan erat kaitannya dengan EQ. Sementara saat ini sekitar 80-85% penduduk Bumi ini adalah golongan kiri (otak kiri). Sifat-sifat kepemimpinan banyak dijumpai pada golongan kanan. Dan seterusnya.
Tentang simpul perdagangan. Ini mengingatkan bahwa banyak argumen yang bisa diketengahkan tentang peran simpul perdagangan ini untuk rezeki seseorang. Dimana 9 dari 10 pintu rezeki adalah dari perdagangan.

Lalu perisai Langit. Ini tentang keyakinan, betapa kanannya sebuah agama. Tidak cukup dengan rasionalitas otak kiri. Banyak keajaiban yang terjadi dalam hidup ini yang susah dimengerti logika. Kunci keajaiaban itu antara lain adalah sedekah, sholat dhuha dan tahajud.
Setelah perisai langit, 7 keajaiban berikutnya adalah Pembeda abadi. Ini maksudnya adalah semacam Top Mind. Hal yang membuat kita berbeda dari yang lain. Misalnya ketika orang menyebut teh botol maka yang terbayang adalah teh botol sosro, ketika menyebut air minum kemasan yang terbayang adalah Aqua. Ketika berbicara tentang motivasi maka orang akan lebih mengenal Andri Wongso, sedangkan tentang manajemen qalbu orang akan mengingat Aa Gym. Artinya pembaca harus mampu menemukan kekuatan dan kelemahan lalu meningkatkan kekuatan itu. Bukan malah sibuk dengan memperbaiki kelemahan. Sebab memperbaiki kelemaha hanya akan mengubah Anda dari orang yang di bawah rata-rata menjadi orang rata-rata. Sebaliknya, dengan meningkatkan kekuatan akan mengubah Anda dari orang rata-rata menjadi orang diatas rata-rata. 

Lalu yang terakhir adalah pelangi ikhtiar. Jika pada pelangi kita mengenal warna Mejikuhibiniu, maka pada pelangi ikhtiar ini kita akan mengenal 7 ‘warna’ atau bias yaitu : Impian, Tindakan, kecepatan, Keyakinan, pembelajaran, Kepercayaan dan keikhlasan.
Impian artinya harus memiliki niat, memiliki visi yang ingin diwujudkan. Sedangkan Tindakan (action) adalah tindak lanjut dari impian tadi. Istilahnya harus DNA (Dream N Action). Dream cukup sekali tapi action perlu berkali-kali minimal 7 kali. Berikutnya kecepatan, speed. Harus diakui bahwa kecepatan adalah keniscayaan. Harus berlomba-lomba dengan waktu yang terus berputar. Jangan tunggu. Jangan pencet tombol ‘entar’ terus. Lalu keyakinan. Keyakinan akan keberadaan-Nya, yakin akan pertolongan-Nya. Keyakinanlah yang membuat sesuatu itu menjadi kenyataan atau tidak. Selanjutnya pembelajaran. Apapun yang terjadi sebenarnya patut di syukuri. Selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian. Sepanjang itu bukan sebuah dosa, tidak ada yang perlu disesali. Entah itu masalah, kegagalan, kerugian, penghinaan atau sakit. Sebab semua yang terjadi pasti atas seijin-Nya. Bias ke-6 dari pelangi ikhtiar ini adalah Integritas atau kepercayaan. Kepercayaan inilah yang tidak ternilai harganya. Yang terakhir dari pelangi ikhtiar ini adalah keikhlasan. Keikhlasan yang membuat sesuatu itu bernilai ibadah atau  tidak.

Akhirnya...
Hal yang membuat buku ini begitu laris manis adalah kemampuan gaya bahasanya yang ringan dan mudah dicerna. Bahkan terkadang diselingi dengan humor segar yang membuat buku ini enggan ditinggalkan untuk dibaca. Disamping itu, kisah-kisah yang dijadikan contoh amat sangat sering kita alami. Demikian juga pengalaman dari orang-orang yang telah sukses telah ikut mengukuhkan ‘kebenaran’ isi buku ini.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Arsip Blog

Twitter

Pengujung

Pengunjung

Flag Counter
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Cerita Ayah - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template