7 Keajaiban Rezeki.
![]() |
7 Keajaiban Rezeki |
Ini adalah Sebuah buku yang sangat luar biasa. Ditulis oleh
seorang pakar otak kanan, yaitu Ippho ‘Right’ Santosa. Apa kelebihan dari buku
yang meraih predikat mega best seller ini? Buku ini terbit pertama kali maret
2010, hingga September 2011 (buku yang kupegang), buku ini sudah dicetak
sebanyak 19 kali.
Mengawali buku adalah testimoni dari para pembaca tentang buku karya Ippho sebelumnya yaitu 13 Wasiat Terlarang. Demikian juga testimoni untuk karya Ippho yang lainnya. Setelah itu dilanjutkan dengan jaminan jika buku ini tidak bermanfaat maka penulis bisa dihubungi dan akan diganti uang bukunya tanpa ada pertanyaan (kayaknya ini yang pertama berani memberi jaminan 100% money back guarantee seperti ini)
Mengawali buku adalah testimoni dari para pembaca tentang buku karya Ippho sebelumnya yaitu 13 Wasiat Terlarang. Demikian juga testimoni untuk karya Ippho yang lainnya. Setelah itu dilanjutkan dengan jaminan jika buku ini tidak bermanfaat maka penulis bisa dihubungi dan akan diganti uang bukunya tanpa ada pertanyaan (kayaknya ini yang pertama berani memberi jaminan 100% money back guarantee seperti ini)
Lalu apa sih isi bukunya?
Diawal tulisannya Ippho menjelaskan kalau buku lain
menunjukkan bagaimana meraih kesuksesan, maka pada buku 7 Keajaiban Rezeki ini
menunjukkan bagaimana mempercepatnya. Tentu saja dengan pendekatan otak kanan
dan sentuhan-sentuhan Islam. Sebelum memahami 7 Keajaiban Rezeki, maka pada
diri manusia akan ada yang namanya lingkar pengaruh. Mulai dari lingkar paling
dalam (dekat) hingga paling luar berturut-turut adalah : Lingkar diri, Lingkar
keluarga, Lingkar sesama, Lingkar semesta dan Lingkar pencipta. Penulis
mengingatkan : Kalau Anda berhasil mengenggam erat-erat tiga lingkar yang
pertama, maka dengan sendirinya Anda berhasil menyentuh dua lingkar berikutnya.
Sebaliknya kalau mengabaikan tiga lingkar itu maka kita akan betul-betul terasing
dari Lingkar Lemesta dan Lingkar Pencipta.
Adapun ketujuh keajaiban yang dimaksud dalam 7 Keajaiban
Rezeki itu adalah : Sidik Jari Kemenangan, Sepasang Bidadari, Golongan Kanan,
Simpul Perdagangan, Perisai langit, Pembeda Abadi dan Pelangi Ikhtiar.
Pada Sidik jari Kemenangan, penulis menganggap bahwa setiap
orang adalah unik. Setiap orang punya cara sendiri untuk meraih kemenangan.
Seperti sidik jari, hanya berlaku untuk kita sendiri. Untuk itu penulis meminta
pembaca untuk menuliskan sidik jari kemenangannya.
Bagian kedua Sepasang Bidadari yang dimaksud adalah Orang
Tua dan doanya sebagai bidadari pertama dan pangan hidup kita (suami atau
istri) sebagai bidadari kedua. Diawal ia menulis kisah hidup seorang pecundang
yang akhirnya jadi pemenang. Bagaimana seorang yang sakit-sakitan hingga paling
bodoh bahasa Inggrisnya atau paling kuper, minder hingga tak pernah berani
tampil di depan kelas. Hidupnyapun pas-pasan di rumah kontrakan. Lalu dia
meneruskan dengan kaidah hukum LOA (Law
of Attraction). Atau Hukum tarik-menarik. Yang intinya kurang lebih : Apa
yang kita pikirkan, itulah yang semesta berikan. Karena menurutnya, terdapat
ikatan (buhul) yang menghubungkan kita dengan orang-orang sekitar kita. Lebih
lanjut Ippho menulis : Keridhaan Yang Maha Kuasa tidak lepas dari keridhaan
orang tua. Berbakti kepada orang tua membuat rezeki benar-benar tercurah. Lalu dengan
menikah sebenarnya akan menambah rezeki kita. Itulah peran bidadari kedua. Dan
seterusnya.
Lalu golongan kanan adalah tentang pemanfaatan otak kanan.
Ini mengingat bahwa otak kanan erat kaitannya dengan EQ (sedang kiri erat
kaitannya dengan IQ). Padahal 80 % kesusksesan erat kaitannya dengan EQ.
Sementara saat ini sekitar 80-85% penduduk Bumi ini adalah golongan kiri (otak
kiri). Sifat-sifat kepemimpinan banyak dijumpai pada golongan kanan. Dan
seterusnya.
Tentang simpul perdagangan. Ini mengingatkan bahwa banyak
argumen yang bisa diketengahkan tentang peran simpul perdagangan ini untuk
rezeki seseorang. Dimana 9 dari 10 pintu rezeki adalah dari perdagangan.
Lalu perisai Langit. Ini tentang keyakinan, betapa kanannya
sebuah agama. Tidak cukup dengan rasionalitas otak kiri. Banyak keajaiban yang
terjadi dalam hidup ini yang susah dimengerti logika. Kunci keajaiaban itu
antara lain adalah sedekah, sholat dhuha dan tahajud.
Setelah perisai langit, 7 keajaiban berikutnya adalah
Pembeda abadi. Ini maksudnya adalah semacam Top
Mind. Hal yang membuat kita berbeda dari yang lain. Misalnya ketika orang
menyebut teh botol maka yang terbayang adalah teh botol sosro, ketika menyebut
air minum kemasan yang terbayang adalah Aqua. Ketika berbicara tentang motivasi
maka orang akan lebih mengenal Andri Wongso, sedangkan tentang manajemen qalbu
orang akan mengingat Aa Gym. Artinya pembaca harus mampu menemukan kekuatan dan
kelemahan lalu meningkatkan kekuatan itu. Bukan malah sibuk dengan memperbaiki
kelemahan. Sebab memperbaiki kelemaha hanya akan mengubah Anda dari orang yang
di bawah rata-rata menjadi orang rata-rata. Sebaliknya, dengan meningkatkan
kekuatan akan mengubah Anda dari orang rata-rata menjadi orang diatas
rata-rata.
Lalu yang terakhir adalah pelangi ikhtiar. Jika pada pelangi
kita mengenal warna Mejikuhibiniu, maka pada pelangi ikhtiar ini kita akan
mengenal 7 ‘warna’ atau bias yaitu : Impian, Tindakan, kecepatan, Keyakinan,
pembelajaran, Kepercayaan dan keikhlasan.
Impian artinya harus memiliki niat, memiliki visi yang ingin
diwujudkan. Sedangkan Tindakan (action)
adalah tindak lanjut dari impian tadi. Istilahnya harus DNA (Dream N Action). Dream cukup sekali tapi
action perlu berkali-kali minimal 7 kali. Berikutnya kecepatan, speed. Harus diakui bahwa kecepatan
adalah keniscayaan. Harus berlomba-lomba dengan waktu yang terus berputar.
Jangan tunggu. Jangan pencet tombol ‘entar’ terus. Lalu keyakinan. Keyakinan
akan keberadaan-Nya, yakin akan pertolongan-Nya. Keyakinanlah yang membuat
sesuatu itu menjadi kenyataan atau tidak. Selanjutnya pembelajaran. Apapun yang
terjadi sebenarnya patut di syukuri. Selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian.
Sepanjang itu bukan sebuah dosa, tidak ada yang perlu disesali. Entah itu
masalah, kegagalan, kerugian, penghinaan atau sakit. Sebab semua yang terjadi
pasti atas seijin-Nya. Bias ke-6 dari pelangi ikhtiar ini adalah Integritas
atau kepercayaan. Kepercayaan inilah yang tidak ternilai harganya. Yang
terakhir dari pelangi ikhtiar ini adalah keikhlasan. Keikhlasan yang membuat
sesuatu itu bernilai ibadah atau tidak.
Akhirnya...
Hal yang membuat buku ini begitu laris manis adalah
kemampuan gaya bahasanya yang ringan dan mudah dicerna. Bahkan terkadang
diselingi dengan humor segar yang membuat buku ini enggan ditinggalkan untuk
dibaca. Disamping itu, kisah-kisah yang dijadikan contoh amat sangat sering
kita alami. Demikian juga pengalaman dari orang-orang yang telah sukses telah
ikut mengukuhkan ‘kebenaran’ isi buku ini.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !